TRENGGALEK – Jika boleh saya katakan”saya adalah pejabat yang menjadi korban janji
pilkada bupati trenggalek, Saya mundur dari jabatan sebab saya merasa
gagal sebagai kepala dinas perhubungan,selama 3 tahun saya menjabat tak
pernah merasa gagal,namun kali ini harus saya katakan, saya telah gagal
sebagai pejabat pada dinas perhubungan kabupaten trenggalek”ujar ulang
setyadi SH.MSi mantan kepala dinas perhubungan kabupaten trenggalek.
Dipaparkan oleh ulang”dulu ketika pra
pilkada, bupati yang sekarang ini,mengatakan pada saya akan membikin
ramai kondisi terminal bus,akan dilakukan perubahan agar geliat
pendapatan terminalbus dan sekitarnya bisa meningkat,setelah beliau
terpilih menjadi bupati Trenggalek,barulah
beliau meminta saya untuk menyusun konsep tentang perubahan di
maksud,setelah melalui beberapa kajian yang melibatkan beberapa unsur
terciptalah konsep yang di kehendaki oleh bupati.namun ketika konsep
perubahan itu di uji cobakan selama 3 minggu terjadilah demo yang
menolak konsep perubahan itu. Padahal dalam konsep perubahan rute
itu,jalur CBD(central bisnis distrik) benar-benar terlewati, bahkan
ketika itu pendapatan terminal meningkat drastis,dalam satu hari kita
bisa memperoleh pendapatan kisaran Rp.80.000 s/d Rp.120.000 . karena di
demo itulah konsep itu di tolak dan harus kembali pada konsep yang
lama,otomatis pendapatan terminal kembali seperti yang sudah-sudah yaitu
dalam satu hari Cuma Rp.15.000, nah coba bayangkan, apa gak malah
merosot perolehan pendapatan kita, bertolak dari masalah inilah saya
merasa telah gagal mengabdi masyarakat trenggalek” ungkap pengasuh
ponpes nurul hikmah.
Masih di tambahkan oleh ulang” sampaikan pada seluruh masyarakat Trenggalek
permohonan maaf saya selama memimpin pada dinas perhubungan,apabila ada
perkataan dan perbuatan yang salah sekali lagi saya mohon maaf
sebesar-besarnya”tandasnya. Saat di tanya wartawan apakah anda merasa di
ombang-ambingkan oleh bupati, dengan tegas ulang
menjawab” ya.. memang saya merasa telah di ombang-ambingkan oleh beliau,coba bayangkan beliau yang menyuruh saya untuk membuat konsep perubahan rute setelah di uji cobakan sampai 3 minggu,konsep itu harus diganti lagi,kembali pada konsep lama,artinya bila seperti ini terus berarti tidak ada perubahan.kalau sudah begitu untuk apa saya harus bertahan sebagai kepala dinas perhubungan yang nantinya Cuma di benturkan dengan rakyat,saya tidak mau seperti itu, saya ini bisa hidup dari uang rakyat,jadi saya harus melihat suara rakyat dan memihak pada rakyat” pungkasnya [Rul 6]
menjawab” ya.. memang saya merasa telah di ombang-ambingkan oleh beliau,coba bayangkan beliau yang menyuruh saya untuk membuat konsep perubahan rute setelah di uji cobakan sampai 3 minggu,konsep itu harus diganti lagi,kembali pada konsep lama,artinya bila seperti ini terus berarti tidak ada perubahan.kalau sudah begitu untuk apa saya harus bertahan sebagai kepala dinas perhubungan yang nantinya Cuma di benturkan dengan rakyat,saya tidak mau seperti itu, saya ini bisa hidup dari uang rakyat,jadi saya harus melihat suara rakyat dan memihak pada rakyat” pungkasnya [Rul 6]