Sabtu, 13 Maret 2010

BUNGA DI NODAI KYAI GADUNGAN


Trenggalek OPSI Bunga ( 22 ) ( nama samaran red ) warga desa Melis Kecamatan Gandusari, Trenggalek kini harus mengandung janin akibat ulah kyai gadungan dari Kecamatan Bandung, Tulungagung yang berinisial SP.Hal ini terjadi akibat hubungan gelap SP dan bunga. SP sering mengajak bunga menginap di sebuah hotel di Trenggalek dan disitulah SP mnyetubuhi bunga selayaknya hubungan suami istri. Bunga mengatakan bahwa dirinya sering diajak menginap di hotel oleh SP, namun setelah bunga hamil, SP tidak mau bertanggung jawab malahan SP menyuruh bunga untuk menggugurkan kandungannya. “ Saya sudah dibelikan obat untuk menggugurkan kandungan oleh SP namun saya tidak mau, dan setelah itu SP berjanji akan menikahi saya tapi sampai sekarang seperti mau menghindar.”kata bunga. AJ (ibu kandung bunga) menuturkan, sejak ayah kandung bunga meninggal dunia SP sering datang ke rumah bunga dan SP sering bercerita bahwa ia akan menceraikan istri sahnya dan akan segera menikahi bunga.Bahkan dia sudah melengkapi persyaratan nikah N1 & N4. Namun setelah di cek dalam persyaratan N1 & N4 tersebut SP tidak menggunakan alamat aslinya, dan istri sahnya SP belum diceraikan. SP oknum kyai gadungan saat dikonfirmasi menuturkan, bahwa ia memang pernah mengajak bunga menginap di hotel, namun menurut SP dia tidak melakukan apa- apa. Dan masalah rencana untuk menggugurkan kandungannya SP mengaku bahwa ia pernah membeli obat untuk menggugurkan kandungan bunga, namun bunga tidak mau. Dn untuk berkas – berkas pernikahan N1 & N4 SP mengaku memang pernah membuatnya. Dan meski nanti apabila tes DNA janin positif dengan SP, SP pun tidak mau menikahi bunga. Tapi kalau mengasuh anak bunga SP mau.Dan apabila tes DNA tidak positif dengan SP maka SP akan menuntut balik kepada keluarga bunga. Ulah SP ini sudah mulai terendus warga di perkampungan bunga. Hal ini membuat warga geram dengan ulah SP. Bahkan warga setempat berencana akan mendatangi rumah SP di Tulungagung dengan ramai – ramai. Kasus ini sudah pernah dilaporkan ke MAPOLRES Trenggalek, tetapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut dan kejelasannya dari MAPOLRES, kata AJ ( ibu kandung bunga ). ( rul 6 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar