TRENGGALEK OPSI
Kelompok tani MANDIRI. Desa SEMURUP kecamatan BENDUNGAN kab.trenggalek di duga cacat kepengurusan nya , Pasal nya kepengurusan kelompok dan administrasi tertulisnya sudah amburadul, dan di duga di tangani dan di kelola sendiri oleh ketua kelompok nya , yaitu MAHDIN.
Saat wartawan OPSI konfirmasi tentang bantuan sapi PMUK [ Penguatan Modal Usaha Kelompok] yang terealisasi pada tahun 2006 dan kelompok tani MANDIRI mendapatken 34 ekor sapi , ketua kelompok tani MANDIRI { MAHDIN } yang sekaligus sebagai salah seorang guru di salah satu SMPN 1 BENDUNGAN ini menuturkan bahwa, segala administrasi tertulis tentang kelompok tani MANDIRI dan administrasi tentang pengelolaan sapi PMUK ini ada di sekretaris dan dia {MAHDIN} tidak memiliki duplikat salinan administrasi nya. Sungguh aneh , seorang ketua kelompok tidak tau menau tentang administrasi dan pengelolaan kelompok nya, pasalnya, seorang ketua akanmempertanggung jawabkan terhadap segala pengelolaan bantuan dari kelompok nya. Sungguh tidak masuk akal alas an MAHDIN yang tidak tau tentang kelompok tani nya sendiri.
SAJIDIN, sekretaris kelompok tani MANDIRI, saat di konfirmasi OPSI mengatakan bahwa dirinya juga tidak tau menau tentang administrasi kelompok tani MANDIRI . dan saat wartawan OPSI konfirmasi kepadanya malah di suruh konfirmasi langsung ke ketua kelompok nya , yaitu MAHDIN . sungguh tidak masuk akal antara ketua dan sekretaris saling melempar tanggung jawab dan berkesan tidak bertanggung jawab. SAJIDIN, juga menuturkan bahwa dirinya sudah berhentu dari sekretaris kelompok tani MANDIRI, dan dia tidak mau tau tentang urusan kelompok tani tersebut.
Pada tahun 2008 lalu, kelompok tani mendapatkan bantuan sapi dari Program PMUK {Penguatan Modal Usaha Kelompok} sebanyak 34 ekor. Namun penyaluran pembagian sapi tersebut di duga tidak sesuai RAP dan di duga di jadikan bancakan korupsi MAHDIN. Menurut sumber berita yang tidak mau di sebutkan namanya , menuturkan bahwa, dalam pembagian sapi terhadap anggota kelompok tani MANDIRI diduga banyak kejanggalan, pasalnya MAHDIN sendiri sebagai seorang ketua kelompok menerima sapi sebanyak 4 ekor ,dan selain anggota kelompk pun juga di kasih jatah sapi, padahal anggota kelompok nya saja belum menerima semua nya, dan selain itu para anggota kelompok tani mandiri ada yang ikut di dua kelompok dan twtap di beri jatah sapi walau dari kelompok lain sudah mendapatkan nya.
Bantuan sapi PMUK tersebut seakan-akan di kuasai oleh MAHDIN sendiri. Menurut sumber berita yang dirahasiakan namanya menuturkan bahwa, sapi dari PMUK tersebut semua nya di kuasai oleh MAHDIN dan seakan-akan semuanya milik mahdin, padahal sapi tersebut milik pemerintah untuk kesejahteraan petani/peternak, bukan untuk pribadi MAHDIN. Pasalnya semua sapi bentuan tersebut oleh MAHDIN hanya di GADUHKAN kepada petani { di pinjamkan dengan system bagi hasil atau sekedar merawat tapi di gaji oleh MAHDIN} dan untung nya pun di duga juga di kuasai MAHDIN sendiri.
Pengelolaan sapi PMUK oleh kelompok tani MANDIRI, di duga benar-benar sudah amburadul, pasalnya kelompok tani tersebut seakan-akan di kuasai oleh MAHDIN sendiri dari total sapi 34 ekor tersebut sekarang sudah tidak karuan tentang keberadaan dan administrasinya, menurut sumber berita, banyak sapi dari PMUK tersebut yang di jual dan hanya untuk keuntungan pribadi, dan system pengelolaan dari sapi PMUK tersebut, sekarang sangat tidak karuan dan patut di pertanyakan tentang tanggung jawab administrasi dan pengelolaan nya sesuai petunjuk pengelolaan dari pemerintah.
Dari hal tersebut, sudah sepantasnya dari pihak yang terkait untuk memeriksa dan meminta pertanggung jawaban dari sapi ternak PMUK yang di kelola oleh MAHDIN tersebut. Pasalnya, kalau tidak segera di tindak tegas aknan sangat merugikan , baik bagi masyarakat maupun pemerintahan, dan agar hal tersebut bias menjadi perhatian bagi MAHDIN maupun kelompok-kelompok tani yang lain. [ Rul 6 / Dj.ok / Mr.ji ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar